Hal ini saya beraggapan bahwa perusahaaan kurang bijaksana di dalam mengambil keputusan untuk memperlakukan karyawan semena – mena. Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah saya uraikan diatas, maka saya selaku  Penggugat memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Samarinda, Majelis Hakim untuk kiranya memeriksa perkara ini dan berkenan untuk memberikan putusan sebagai berikut :

1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruh tuntutan, sebagaimana telah mendapatkan putusan Anjuran dari Mediator Hubungan Industrial beserta Produk Hukum Negara lainnya.
2. Menyatakan Tergugat telah melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan, kebijakan mengenai Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK ).
3. Melaksanakan Putusan Anjuran Mediator Hubungan Industrial yang berdasarkan pada ketentuan Pasal 156 Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2023, Junto pasal 16 ayat ( 1 ) butir C dan pasal 52 ayat ( 1 ) Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2021, untuk dapat mematuhi aturan hukum atau peraturan dengan melaksanakan putusan Anjuran Mediator Hubungan Industrial tersebut sebagai berikut :           

           d.   Upah bulan September 2023 sebesar                    = Rp. 6. 600.000,-

           e.   Uang kompensasi sebesar  x Rp. 6. 600.000,-         = Rp. 8. 250.000,-

           f.    Uang pesangon sebesar 0,5 x 2 x Rp. 6. 600. 000   = Rp. 6. 600. 000,-

                                                                                      Jumlah  =   Rp. 21. 450. 000,-